Tuesday, November 20, 2012

OBSESSION LAST TODAY





OBSESSION LAST TODAY band Indie asal kota kembang bandung, beraliran Melodic Punk.



Monday, October 15, 2012

Mary Ann Band






Berdiri Sekitar Akhir Tahun 1997 Di Kawasan Puncak (Cisarua-Bogor) Dengan MengCover Lagu2 Lawas Seperti Lagu2 Dari Band 'ME FIRST AND THE GIMME GIMMES'

Memulai Jam Terbangnya Bersama Para Personil Awalnya Yang Antara Lain: Joe 'Weirdoz Squad' (Vocals) / Ferdi (Guitars) / Ivan 'Lazy Troops' (Bass) & Berhubung Tak Ada Yang Bisa Bermain Drum Kala Itu, Pierre Memutuskan Ia Memutuskan Ber-Posisi Pada Drum.
Sempat Beberapa Kali Mengalami Bongkar Pasang Personil & Memutuskan Untuk Vakum Pada Akhir Tahun 1998, Pada Pertengahan Tahun 1999 Pierre Mencoba Mengaktifkan Kembali MARY ANN: Reynold 'Om Gondronk' (Vocals) / TYO 'Apotyc 251'(Guitars) / Alm. Chakil 'Frog Leg Soup' (Bass) / Ari 'Konflik' Kini Pada Drum & Pierre Berpindah Posisi Menjadi Guitars.
Tapi Berselang Beberapa Bulan Kemudian Reynold Memutuskan Untuk Keluar Dari MARY ANN Karena Harus Fokus Pada Karirnya Di Pertelevisian Lokal, Posisi Reynold Pun Akhirnya Di Isi Oleh Lani 'Vcd/Dick Love Pie'.. Namun Tak Lama Lani Pun Mengundurkan Diri Karena Harus Fokus Pada Pekerjaannya.
Formasi: 'Tyo - Pierre - Ari - Alm. Chakil' Sempat Bertahan Lama Hingga Pertengahan Tahun 2003 Karena Tyo & Alm. Chakil Keluar, Posisi Pierre Pun Akhirnya Berubah Menjadi Vocals Merangkap Guitars.. Ari Tetap Pada Drum & Posisi Alm. Chakil Pada Bass Akhirnya Di Isi Oleh Eri '4WD'.




Pada Pertengahan Tahun 2004 MARY ANN Di Rekrut Oleh Simpleton Melodies Records Dan Berhasil Mengeluarkan Album Indie Pertamanya: 'Hit The Road', Di Mana Di Album Ini Ada 2 Personil Baru Yang Membawa Perubahan Bagi MARY ANN: "Muchsin Yang Di Percayakan Pada Vocals Merangkap Guitars & Sodick Yang Menggantikan Posisi Eri Pada Bass".

Pada Di Formasi Inilah MARY ANN Mengalami Masa2 Ke-emasannya Bersama Band2 Seperti No Label, Kuro, Nudist Island, Stadium 12, Konflik, Unisex, Fastcrash, Apotyc 251, Reprobate, Frog Leg Soup, Stupid Like Jerk, Milky Way, DLL.. Di Mana Band2 Tersebut Ikut Andil Pula Dalam Revolusi Pergerakan Melodic Punk Lokal Pada Masa Itu.
Namun Euforia Pun Harus Tertunda?, Pertengahan Tahun 2009 Bertepatan Satu Dekadenya.. MARY ANN Memutuskan Untuk Bubar Di Tengah Gejolak Perbedaan Visi & Kejenuhan Yang Sudah Tak Terbendung Lagi, Event 'Our Last Show' Pun Akhirnya Di Wujudkan Oleh Simpleton Melodies Records Di Maksudkan Untuk Persembahan Terakhir Bagi Kawan2 Yang Tulus Selama Ini Mendampingi MARY ANN Dari Sekitar Tahun 1999.



    • Sangat Di Sayangkan, Tapi Semoga Masih Ada Pengaruh Spirit Dari Masa Lalu Bagi Band2 Regenerasi Lokal Yang Mencoba Exist Menuju Kebebasan Dalam Bermusik Untuk Menemukan Suatu Konsistensi Jati Diri Karakter Sejati! (Punk Rock Rules!).


      Mungkin Sekarang Scene Melodic Punk Lokal Sudah Tak Seperti Dulu Lagi.. Well.. Kita Lihat, Semoga Masih Ada Sisa2 Jiwa Masa Lampau Yang Ter-Reinkarnasi Pada Masa Ini, Is This Should End?
      Seiring Akhir Tahun 2010 Lebih Tepatnya, MARY ANN Akhirnya Memulai Kembali Menapakan Kakinya.. MARY ANN Kini: Lord Midas 'Life Again' (Bass) / Pierre Abdullah (Guitars & Vocal) / Bayank Dwi Fahrizal 'Voice Alone' (Drums) & 1 Additional Player Pada ‘Vocals+Guitar’. 

      Maybe It's A New Beginning For Our Change, THE STRUGGLE CONTINUE..

      Keep Being Yourself & Still Respect Each Other, Punk Rock Rrrules!)
  • -------> Reverbnation
    -------> Myspace
    -------> Fan Page Facebook 
    -------> Twitter
    -------> Grup Fb

Monday, September 24, 2012

#JanganDownloadAlbumLangkahPenuhHarap


Buat yang mau download full album BUCKSKIN BUGLE bisa di dapatkan disini !!!


Friday, August 10, 2012

Jangan Pernah Menjadi Indie Yang Bodoh..!!!

Seperti diketahui, Indie memang berasal dari kata Independent. Namun harus dibedakan antara independen sebagai:
(1) status artis/band atau minor label yang tidak dikuasai/dikendalikan major label
(2) independen dalam konteks indie sebagai subkultur dan genre musik
Untuk pengertian (1), sejarahnya dimulai sejak awal abad 20 dengan kemunculan minor label seperti Vocalion atau Black Patti yang kala itu berupaya mengikis dominasi major label semacam Victor, Edison, dsb. Walaupun independensi pada pola dan jaman itu tidak menjalin akar dengan pengertian (2), mereka bertendensi serupa sebagai antitesis mainstream dengan merilis musik kaum minoritas seperti blues, bluegrass, dsb. Tapi saat itu yang terjadi sekadar rivalitas antara kapital kecil melawan kapital besar dan pergerakannya tidak bersifat integral. Lalu di era 50-an mulai berkembang wacana independen untuk memerdekakan kreativitas dari intervensi kepentingan industri. Kendati demikian, kondisi yang tercipta tidak menghasilkan karakter signifikan. Bipolarisasi terhadap arus utama belum terwujud. Mereka memang berproduksi secara minor tapi iramanya masih mengacu ke pola major label juga. Walaupun bermotif kebebasan berekspresi, mereka hanya independen secara kapital dari major label namun orientasi musiknya tetap setipe major label.

Kecenderungan awam dalam menyikapi istilah indie adalah menyamaratakan semua yang independen sebagai “indie”. Dengan demikian itu hanya bertumpu ke unsur kata (independen) saja sebagai kemerdekaan secara harafiah dan tanpa batas. Ada pula yang mempertanyakan “indie” dalam kapasitasnya sebagai kebebasan mutlak. Padahal independensi dalam wacana (2) sangat berbeda dengan (1). Artinya istilah indie sesungguhnya masih merujuk ke spesifikasi tertentu. Indie akan mampu dipahami secara proporsional bila ditelusuri ke konteks historis atau wacana terjadinya pembentukan istilah itu. Namun jarang ada media yang mau menggali lebih dalam. Sehingga “indie” cenderung dikotakkan sebagai musik laris manis yang cocok bagi selera awam. Sedangkan musik indie sesungguhnya yang underrated malah diabaikan. Hal semacam itulah yang kerap menimbulkan miskonsepsi publik bahwa “indie” semata-mata pola kerja dan kemurnian idealisme. Bagaimana bila sebuah band beridealisme mainstream tapi mereka berproduksi secara swadaya? Apakah itu termasuk indie? Tentu tidak. Karena independen secara minor label atau self-released tidak menjamin artis/label itu berkarakter indie. Karena seseorang yang berjiwa mainstream pun bisa saja menghasilkan karya berkarakter mainstream tapi dikemas secara Do-It-Yourself dengan dalih kebebasan ekspresi atau budget minim.
Kasusnya seperti gaya rambut suku indian “Mohawk” yang sudah ada sebelum punk. Namun orang cenderung menggeneralisir semua gaya rambut mohawk sebagai representasi punk. Padahal tidak semua orang yang berambut mohawk menganut ideologi punk. Demikian pula halnya pada pemahaman minor label atau self-released yang disetarakan indie, padahal keduanya bukan parameter mutlak bagi status indie. Oleh karena itu, perlu ada pembelajaran bagi masyarakat agar mereka tidak latah terhadap istilah “indie”. Artinya publik patut memahami bahwa segala sesuatu yang independen belum tentu indie dan indie belum tentu independen (secara label). Asal mula kata independent menjadi indie bermula dari tabiat anak-anak muda Inggris yang suka memotong kata agar mempermudah pelafalan informal seperti; distribution menjadi distro, british menjadi brit, dsb. Di balik pemendekan kata independen itu kemudian terkandung sebuah definisi kontekstual indie yang menjadi basis pergerakan subkultural. Sehingga sejak masa itu tidak sembarang makna independen secara umum bisa diasosiasikan dengan indie. Namun hingga kini pun orang awam masih sering salah paham dengan menyamakan makna indie dalam wacana (2) dengan independen dalam wacana (1).

Namun seperti uraian di atas, dalam perkembangannya istilah indie mengalami perluasan makna akibat eksploitasi media massa yang menjadikannya rancu. Secara general, definisi indie di Indonesia cenderung dipublikasikan sebagai pola kerja mandiri semata. Padahal esensi indie bukan sekadar kemandiriannya saja, namun lebih kepada Roots-Character-Attitude (RCA) yang bertumpu pada resistensi terhadap mainstream. Sebagai contoh, The Smiths dan New Order dirilis oleh Warner Music namun reputasinya masih diakui sebagai band indie karena RCA mereka adalah indie. Bahkan secara internasional indie diakui sebagai genre. Itu artinya, ada sebuah konsensus global yang memahami indie dalam spesifikasi musik tertentu.Lalu bagaimana menentukan band itu indie atau bukan? Disinilah arti penting parameter RCA yang telah disebutkan tadi. Guna mendistribusikan rekaman indie, para scenester (aktivis musik) indie membangun jalur distribusi di luar sistem mainstream yang kemudian dikenal sebagai distro. Dengan demikian, indiepop sebenarnya menerapkan unsur-unsur budaya resistensi punk walaupun para pelakunya tidak berdandan ala punk. Keistimewaan indie terletak pada jaringan kerjanya. Indie tanpa networking akan menjadi benteng tanpa prajurit. Dalam relasinya indie cenderung lebih mengedepankan unsur humanis. Dukungan mutualisme semacam ini sebenarnya adalah warisan dari 3 dekade silam ketika indie label yang lebih besar memberi dukungan kepada indie label yang lebih kecil untuk berkembang lebih pesat tanpa mengawatirkan rivalitas pasar. Indie bergerak kepada orientasi pendengar yang segmentatif. Kalaupun akhirnya mendapat respon luas, itu dianggap senagai bonus saja. Faktor penentunya adalah sikap artis/band indie tersebut ketika mulai dikenal secara luas. Mereka harus lebih bijak dalam menjaga pakem agar karakternya tidak terseret menjadi pasaran atau kacangan.

Bisa dibilang indie yang ideal adalah indie yang ekslusif. Parameter tersebut adalah RCA yang mengacu pada subkultur indiepop itu sendiri. Singkatnya indie adalah etos cutting edge, avant garde atau budaya kreatif yang menjadi alternatif dari pola-pola musik pada umumnya.
Seiring perkembangan corak musik, indiepop masa kini secara musikal memang tidak lagi sarat dengan punk. Namun etos punk masih dan akan selalu dianut olah para musisi indiepop di belahan dunia manapun. Dengan musik yang sangat catchy dan selling, sebenarnya banyak band indiepop yang berpeluang besar untuk menjadi artis jutaan kopi dengan menawarkan demo ke major label. Namun mereka tidak melakukan itu karena orientasi mereka bukan sekadar popularitas dan kemewahan, namun lebih kepada kepuasan personal dan idealisme dalam berkarya. Bahkan ada yang menolak tawaran manggung hanya karena skala pentas dan panggungnya terlalu besar.
Sikap semacam itu pun banyak ditunjukkan band indiepop lainnya dengan menjaga jarak dengan pers umum. Inilah contoh sikap punk yang berbeda dari stereotipe artis mainstream. Musisi lokal yang memang ingin menjadi indie seharusnya banyak belajar dari situ sehingga mereka tidak menjadi popstar wannabe yang terobsesi gemerlap popularitas secara mainstream. Kurt Cobain bisa jadi contoh ideal sebagai figur musisi indie karena dia malah depresi saat musiknya kian terkenal dan pasaran. Indiepop mengajarkan pada kita bahwa pop tidak diukur dari sebarapa banyak rekaman yang terjual atau seberapa banyak penggemarnya. Ketika industri mainstream menganggap musik yang bagus harus dilegitimasi oleh hype/trend massal dan dominasi chart, indiepop secara murni menghargai musisi dari musiknya, bukan dari popularitas. Indiepop juga meyakini bahwa pop tidak harus masuk Top 40 atau diliput media mainstream. Pop dalam konteks indiepop adalah cita rasa berbalut sikap

Kurang lebih 10 tahun sudah indiepop eksis di Indonesia sebagai sebuah genre dan kultur tandingan; setipe dengan metal, punk maupun hardcore bersama fanzine-nya yang telah berkembang lebih dahulu. Bandung dan Jakarta adalah dua kota yang menjadi sentra kemunculan dan berkembangnya indiepop di negeri kita. Dari sana baru beberapa tahun kemudian indiepop mulai menyebar sampai ke Jogja, Surabaya, Semarang, bahkan hingga kota kecil seperti Purwokerto, Malang, Bogor, Salatiga, dst.
Beberapa tahun kemudian, Jakarta semakin berkembang dengan lahirnya generasi baru yang tidak sekadar terpengaruh britpop, melainkan varian yang lebih progresif (twee, jangle, bliss, folk, dsb.). Blossom Diary, Santa Monica, The Sweaters, Sugarstar, C’Mon Lennon, Ballads of the Cliché, Belladonna, dan The Sastro adalah sekian dari banyak penerus kultur indiepop saat ini. Jangkauan mereka pun makin mendunia dengan dirilisnya karya mereka oleh berbagai label indiepop di luar negeri. Perkembangan indiepop di Jakarta juga ditunjang oleh maraknya komunitas yang tersebar di hampir seluruh penjuru Ibu kota seperti Balai Pustaka, Senayan Street, dsb. Berkat pergerakan semacam itulah scene Jakarta mampu terus berkembang melalui regenerasinya yang sangat dinamis. Begitu pula dengan perkembangan scene musik di Bandung dan Jogja.
Dalam skala global, indiepop telah berkembang menjadi jaringan kerja antar bangsa yang memungkinkan terjadinya rotasi untuk saling merilis rekaman di negara masing-masing. Mereka bisa saling berkomunikasi dengan baik karena idealisme mereka terhadap indie sama-sama merujuk kepada pemahaman internasional,. Jaringan ini akan semakin solid dengan munculnya generasi baru yang tumbuh dengan idealisme mengakar dalam jiwa mereka, yaitu spirit independensi untuk selalu menjadi counter-culture terhadap musik mainstream, resistensi pada tren atau selera awam, dan idealisme self-sustain/self-indulgement yang menjadi karakter eksistensinya, seperti kawan-kawan mereka di negara lain di seluruh belahan dunia.
Semoga wacana ini bisa menjadi pengantar bagi kamu yang ingin lebih mendalami musik indie. Mulailah dengan memahami bahwa independen belum tentu indie dan indie belum tentu independen (secara label). Dari situ niscaya kamu akan memperoleh pencerahan untuk menyadari bahwa selama ini “indie” yang dimanipulasi secara mainstream adalah suatu pembodohan. Jadi kalau ada band pop non-major label yang musiknya setipe Colpdlay atau Nidji dan mereka mengklaim dirinya “indie”, berarti kamu sedang dibodohi.



BY : WENA

Friday, August 3, 2012

Sejarah Punk !!!




LAWAN ATAU MATI TERTINDAS?

Musik Punk
Sejarah Musik Punk, Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.
Punk
Punk rock adalah gerakan musik rock yang berkembang sekitar tahun 1974-1975 di negara Amerika Serikat,Australia dan Inggris. Dipelopori oleh kelompok-kelompok seperti Ramones, Sex Pistols, The Damned, dan The Clash.
Kelompok punk sering meniru struktur musik sederhana seperti musik garage rock dari tahun 1960-an. Biasanya mereka terdiri dari satu drum kit, satu atau dua electric guitar, satu electric bass, dan vocals. Drums biasanya hanya memiliki satu snare drum, satu tom, satu floor tom, satu bass drum, hi-hats, satu atau dua crash cymbal dan satu ride cymbal.
Pada awal tahun 1990, musik punk rock dikenalkan kembali oleh Nirvana, walau pada akhirnya, mayoritas media menyebut Nirvana dengan istilah grunge atau rock alternatif. Kesuksesan albumNevermind dari Nirvana, diakui sebagai "pembuka jalan" kepada musik punk rock untuk dikenal oleh dunia luas, sampai saat ini.
Pada tahun 2007, perusahaan sepatu punk rock dari Inggris, Doc Martens, membuat iklan promosi yang menggunakan foto-foto ikon yang telah berjasa mengenalkan musik punk rock, yaitu Joey Ramone (Ramones), Sid Vicious (Sex Pistols), Joe Strummer (The Clash), dan Kurt Cobain (Nirvana).


Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak. Sejarah MusikBanyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.
Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.
Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.
Gaya hidup dan Ideologi. Sejarah Musik
Psikolog brilian asal Rusia, Pavel Semenov, menyimpulkan bahwa manusia memuaskan kelaparannya akan pengetahuan dengan dua cara. Pertama, melakukan penelitian terhadap lingkungannya dan mengatur hasil penelitian tersebut secara rasional (sains). Kedua, mengatur ulang lingkungan terdekatnya dengan tujuan membuat sesuatu yang baru (seni).
Dengan definisi diatas, punk dapat dikategorikan sebagai bagian dari dunia kesenian. Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil (performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya hidup. Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan (appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran (ideas).
Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.
Akibatnya punk dicap sebagai musik rock n’ roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.
Gaya hidup ialah relatif tidak ada seorangpun memiliki gaya hidup sama dengan lainnya. Ideologi diambil dari kata “ideas” dan “logos” yang berarti buah pikiran murni dalam kehidupan. Gaya hidup dan ideologi berkembang sesuai dengan tempat, waktu dan situasi maka punk kalisari pada saat ini mulai mengembangkan proyek “jor-joran” yaitu manfaatkan media sebelum media memanfaatkan kita. Dengan kata lain punk berusaha membebaskan sesuatu yang membelenggu pada zamannya masing-masing.
Punk dan Anarkisme
Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. Band-band punk gelombang kedua (1980-1984), seperti Crass, Conflict, dan Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda, MDC dan Dead Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n’ roll. Ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama (1972-1978), antara lain Sex Pistols dan The Clash, dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.
Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan massal. Padahal menurut para pencetusnya, yaitu William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus diakhiri.
Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan negara.
Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Punk etika semacam inilah yang lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan sendiri).
Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan Anarko-punk.

Tuesday, July 31, 2012

Bla Bla Bla




Dulu, seorang perempuan

memasak di dapur seperti
ibunya. Sekarang,
perempuan itu merokok
seperti ayahnya... Tanya
Kenapa ??


Gatau juga kenapa mereka Ngerokok, apa karena ikut tren, ada masalah, atau bla bla bla . Tapi intinya perempuan jaman dahulu dan jaman seakarang beda jauh meeeeeeeeen.

Riset Koalisi untuk Indonesia Sehat yang melibatkan 3.040 responden perempuan berusia 13-25 tahun memperoleh hasil tentang mengapa perempuan muda merokok. Sebanyak 54,59 persen remaja dan perempuan merokok untuk mengurangi ketegangan dan stres. Lainnya, 29,36 persen beralasan bersantai, 12,84 persen merokok kayak lelaki, 2,29 persen alasan pertemanan, dan 0,92 persen agar diterima dalam kelompok.

 
Sebagian besar remaja putri (92,86 persen) mulai merokok karena melihat iklan rokok di televisi dan 70,63 persen lainnya melihat poster. Sebanyak 70 persen mengaku melihat promosi rokok pada acara pentas musik, olahraga, dan kegiatan sosial. Sedangkan 10,22 persen putri berusia 13-15 tahun dan 14,53 persen perempuan berusia 16-25 tahun pernah ditawari sampel rokok gratis


Perilaku merokok memang merupakan perilaku yang merugikan bagi kesehatan salah satunya adalah bagi wanita yang merokok. Banyak fakta tentang kesehatan seputar wanita merokok di Amerika. Fakta tersebut antara lain:

1. resiko meninggal akibat kanker paru-paru 12 kali lebih tinggi pada wanita yang merokok dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah merokok
2. merokok dapat mempengaruhi kemampuan untuk hamil
3. merokok selama hamil meningkatkan resiko keguguran, kelahiran mati, prematur, dan bayi lahir dengan berat badan rendah
4. penyebab kematian pada wanita terkait merokok adalah kanker paru-paru, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru kronis
5. penyakit jantung merupakan pembunuh wanita nomer satu di Amerika

Wanita biasanya menderita penyakit jantung lebih lambat daripada pria, namun tidak begitu halnya jika wanita merokok. Faktanya wanita perokok akan menderita serangan jantung lebih cepat 12 tahun daripada wanita yang tidak merokok. Hal ini terkait hormon terpenting wanita yaitu estrogen. Pada masa remaja dan usia produktif, hormon ini melindungi wanita dari penyakit jantung. Estrogen juga meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh dan juga membantu menjaga peredaran darah, sehingga mencegah penyumbatan pada pembuluh darah yang beresiko memicu serangan jantung (Anonim, 2008).
Juniarti (1999), juga menyebutkan bahwa wanita perokok mempunyai risiko terhadap kanker mulut, faring, laring (pita suara), esophagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, leher rahim khususnya kanker paru-paru lebih tinggi dibandingkan laki-laki perokok. 


KALIAN SETUJU GAK SETUJU TERSERAH, ANE CUMA MAU NULIS DOANK.

Friday, July 27, 2012

PUNK-ISLAMISME DAN POLITIK IDENTITAS

PUNK-ISLAMISME DAN POLITIK IDENTITAS


 


Insiden penangkapan 65 anak punk di Banda Aceh beberapa waktu lalu telah menjadi isu seksi yang ramai diperbincangkan oleh media massa dan elektronik. Insiden tersebut telah menuai protes dari pelbagai kalangan, baik dalam maupun luar negeri. Bahkan, band punk rock asal Amerika, Rancid, turut memprotes kebijakan itu melalui akun Twitter resminya. “We hate what's going on with our punk brothers and sisters in Indonesia. Rancid's got your back!,” tulis akun Twitter Rancid sebagaimana dikutip Okezone, Sabtu (17/12/2011). Pihak-pihak yang melontarkan protes ini pada umumnya menyatakan bahwa ‘tindakan kekerasan’ dan ‘perlakuan diskriminatif’ pemerintah Aceh terhadap anak-anak punk tersebut telah mencederai prinsip-prinsip kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia (HAM).
Menurut reportase beberapa media, anak-anak punk tersebut dirazia ketika menghadiri konser musik punk yang bertajuk “Aceh For The Punk, Parade Musik dan Penggalangan Dana Untuk Panti Asuhan” di Taman Budaya, Banda Aceh, Sabtu malam (10/12/2011). Menyimak tema acaranya, anak-anak punk ini nampaknya hendak menunjukkan bahwa punk sesungguhnya memiliki kepedulian terhadap masalah sosial. Ironisnya, pemerintah Banda Aceh justru menganggap mereka sebagai sumber masalah sosial itu sendiri. Di mata pemerintah Aceh, kehadiran anak punk dengan gaya rambut Mohawks, bertato dan bercelana jeans ketat dan berantai itu bertentangan dengan norma-norma Islam dan mencemarkan citra Aceh yang selama ini konsisten menerapkan syariah Islam. 

Punk-Islamisme: Dari Aceh ke Palestina
Di Jakarta, komunitas anak-anak punk yang mengidentifikasi diri sebagai “Punk Muslim” justeru menyuguhkan gambaran yang kontras dengan peristiwa yang terjadi di Aceh. Pada Jum’at 16 Desember 2011 lalu, mereka menggelar aksi demonstrasi di Bunderan HI dalam rangka memperingati hari intifadah dan perjuangan moral mendukung pembebasan rakyat Palestina bertajuk “Punk Muslim Action for Palestine”. Jika di Aceh punk dianggap sebagai polusi Islam yang harus dibersihkan dari pelataran Serambi Mekah, di Jakarta punk justeru menampilkan diri sebagai pembela Islam garda depan yang memperjuangkan hak-hak dan kebebasan Muslim Palestina dengan mengusung spirit pan-islamisme yang kuat. Sayangnya, fenomena unik ini cenderung luput dari pemberitaan media nasional maupun internasional.
Punk Muslim adalah sebuah komunitas, gerakan sekaligus kelompok musik yang berikhtiar melakukan proyek restorasi keimanan dan kesalehan di lingkungan subkultur punk urban yang selama ini identik dengan gaya hidup permisif, hedonistik, bohemian dan anarkis. Berbeda dengan subkultur punk pada umumnya yang kerap mengartikulasikan slogan anti-agama, Punk Muslim justeru menggunakan musik punk sebagai alat untuk memperkuat identitas keislaman mereka. Bahkan, melalui musik punk, anak-anak punk yang tergabung dalam komunitas Punk Muslim mengalami apa yang dapat disebut sebagai proses “kelahiran kembali sebagai Muslim” (born again as Muslim). Lompatan keimanan ini pada muaranya telah mentransformasi ritme kehidupan sosial mereka ke arah yang lebih positif.
Para punkers yang berhimpun dalam komunitas Punk Muslim kerap mengisi waktu-waktu luang untuk belajar mendalami Islam dengan cara mengadakan pengajian rutin dan diskusi berkala, menggulirkan program-program pemberdayaan ekonomi untuk memupuk kemandirian hidup, dan merilis sejumlah album musik punk sebagai wahana untuk mendiseminasikan nilai-nilai Islam. Dengan demikian, komunitas Punk Muslim telah mengintrodusir pendekatan yang lebih humanis jika dibandingkan dengan kebijakan reaksioner pemerintah Aceh terhadap sejumlah anak-anak punk beberapa waktu yang lalu. Jika pemerintah Aceh menerjemahkan “kepanikan moral” (moral panic) yang mereka alami dengan cara menerapkan pendekatan formalistik-militeristik terhadap anak-anak punk, komunitas Punk Muslim justeru menggunakan pendekatan kultural untuk mentransformasi identitas punk ke arah yang lebih islami. Melalui cara ini, mereka hendak mendemonstrasikan bahwa menjadi Muslim dan punker pada saat bersamaan adalah sesuatu yang mungkin.

Repertoar kultural yang disajikan oleh komunitas Punk Muslim ini pada dasarnya merepresentasikan ikhtiar sejumlah anak muda Muslim Indonesia untuk menegosiasikan elemen-elemen Islam dan modernitas dalam proses-proses kultural dunia global yang ditandai oleh arus pergerakan disjungtifyang  kompleks, tumpang tindih dan serba tidak pasti (Arjun Appadurai, 1996: 33-37). Proses negosiasi tersebut dilakukan dengan cara mengadaptasi praktik-praktik budaya populer global, namun pada saat bersamaan diorientasikan untuk mendorong anak-anak punk agar hidup sesuai dengan syariah Islam. Di satu sisi, simbol-simbol Islam yang diartikulasikan oleh Punk Muslim mencerminkan suatu ikhtiar untuk melestarikan keyakinan, nilai dan identitas Islam ortodoks, namun di sisi lain, bentuk-bentuk dan praktik-praktik yang ditampilkan jelas-jelas bertautan erat dengan trend-trend dan ikon-ikon budaya anak muda global (global youth culture). Dengan demikian, komunitas ini sesungguhnya sedang melakukan gerakan kontra-kultur dengan cara meminjam citra dan praktik yang berkembang dalam budaya populer global dan kemudian memberikan makna baru untuk menolak ide-ide dan nilai-nilai dominan dalam budaya tersebut yang dianggap bertentangan dengan ide-ide dan nilai-nilai Islam ortodoks (Dick Hebdige, 1979: 3).
 
Puritanisme dan Liberalisme Islam
Punk Muslim bukanlah satu-satunya subkultur Islam urban yang menggunakan pendekatan kultural dalam rangka mempertahankan nilai-nilai dan identitas Islam ortodoks di tengah gempuran budaya global. Selain Punk Muslim, terdapat komunitas lain yang melakukan upaya modifikasi dan naturalisasi bentuk-bentuk dan praktik-praktik budaya populer global sebagai alat untuk mengkonstruksi dan merefleksikan sudut pandang keagamaan mereka – seperti komunitas Underground Tawheed, Salam Satu Jari (One Finger Underground Movement), Ghurabaa (Militant Tauhid) dan sebagainya. Subkultur Islam urban ini pada umumnya mengartikulasikan model pemahaman keislaman yang dalam banyak hal memiliki paralelitas dengan konstruksi wacana keislaman yang disodorkan oleh beberapa institusi Islam yang di mata kalangan Islam liberal kerap diidentifikasi sebagai kelompok ‘puritan’ dan ‘konservatif’.
Oleh karena itu, meskipun subkultur Islam urban ini seringkali memekikkan slogan anti-kapitalisme, anti-penindasan dan anti-kemapanan seperti subkultur punk atau komunitas underground pada umumnya, namun pada saat bersamaan mereka juga mengumandangkan slogan anti-sekularisme, anti-liberalisme dan anti-pluralisme. Pada level ini, subkultur Islam urban memosisikan diri secara diametral dengan beberapa eksponen Islam liberal yang justeru mempromosikan sekularisme, liberalisme dan pluralisme sebagai pilar-pilar penting dalam wacana dan praksis demokrasi. Ironisnya, pendekatan kultural yang selama ini didakwahkan oleh para proponen Islam liberal justeru telah digunakan oleh mereka dalam skala dan cakupan yang cukup luas. Fakta ini tercermin dalam kemampuan mereka untuk mengakomodasi dan mengapropriasi praktik-praktik budaya populer dan melakukan penetrasi ideologi ke dalam situs-situs budaya populer sebagai wahana untuk mengkonstruksi dan mendiseminasikan satu varian penafsiran atas Islam dalam medan pertempuran makna Islam di ceruk pasar Islam Indonesia kontemporer.
Kendati demikian, pendekatan kultural yang dirilis oleh subkultur Islam urban ini dalam banyak kasus lebih diorientasikan untuk memuluskan proyek islamisasi kebudayaan dan cenderung kurang memberikan ruang bagi proses indigenisasi Islam dan budaya global. Kegagalan untuk merangkul matriks indigenisasi dalam ekspresi kesenian subkultur Islam urban ini barangkali terjadi lantaran model pemahaman keagamaan yang kurang berakar kuat pada tradisi Islam (turâts) di satu sisi dan sebagai konsekuensi dari proses deprivasi pengetahuan keagamaan dalam sistem pendidikan Indonesia di sisi lain. Komunitas-komunitas subkultur Islam urban ini sesungguhnya bergerak di luar radius khazanah keislaman tradisional, namun pada saat bersamaan dibebani oleh hasrat yang kuat pada simbol-simbol dan idiom-idiom Islam sebagai jaring pengaman keimanan dan kesalehan dalam arus perlintasan budaya global.
Meskipun demikian, politik wacana yang selama ini menjadi trendsetter para penyokong Islam liberal nampaknya perlu berkaca pada politik budaya subkultur Islam urban ini. Wacana dan perbincangan Islam liberal selama ini terkesan begitu dibebani oleh prasangka-prasangka ideologis, ditandai oleh penekanan berlebihan pada hermeneutika tekstual ketimbang hermeneutika sosial, dan disibukkan oleh hasrat yang kuat untuk mencetuskan produk-produk pemikiran elitis yang cenderung kurang berjangkar erat pada realitas keseharian masyarakat Muslim Indonesia (Islam in everyday life). Oleh karena itu, mereka seolah kurang akrab (lack of familiarity) dengan pola-pola kebudayaan baru dan cenderung mengabaikan arus-arus perkembangan kesenian urban yang justru menjadi lokus artikulasi kaum muda Islam urban yang mengalami marginalisasi dan kekecewaan terhadap gempuran konsumerisme.
Padahal, keberhasilan proyek moderasi Islam di Indonesia pada masa lalu justeru dimungkinkan melalui pintu-pintu kesenian dan proses negosiasi kultural yang panjang antara Islam dan elemen-elemen kebudayaan Nusantara. Di negeri kepulauan  ini, musik telah menjadi salah satu barometer penting dari proses dinamis antara islamisasi indonesia dan indigenisasi Islam yang merambat secara berkesinambungan. Proses indigeniasi  Islam  melalui ekspresi estetik ini memiuh dari sengketa institusional hitam putih dunia politik, terutama politik yang dipahami sebagai arena pertarungan kekuasaan.   Musik tak hanya berhenti sebagai hiburan dan kesenangan sesaat, lebih jauh,  dalam kenyataannya, seringkali berfungsi sebagai instrumen penting dalam ‘perebutan makna baru’ yang memiliki kelenturan dalam menyerap kekayaan budaya dan dalam jangka panjang menjadi benteng pertahanan dari kategori luas yang disebut sebagai politik kebudayaan.

Sumber :Rahmat Kemat
 

Saturday, July 21, 2012

Diary 4l4y





Koruptor merusak keuangan negara, Boyband merusak Musik Indonesia, Alay merusak keseimbangan Bahasa dan Tulisan.

Jika punya 3 Permintaan aku akan minta Koruptor, Boyband dan Alay untuk hilang dari Indonesia. Karena inilah yg paling merusak negara

Blackberry dulu adalah Hape untuk orang2 pinter dan bisnismen, tapi karena adanya "autotext" jadi hape wajib kaum alay.

Dear Twitter , Bikin software anti alay dong, jadi tulisan yang ga standar ga bisa dijadiin Twitt, Thanks.

Negara lain terkenal dengan budaya atau teknologinya, dan negara ini terkenal karena eksportir TTWW alay internasional. hadeeh -___-

Bangsa yg besar adalah bangsa yg bangga pada budaya dan bahasa negaranya. Tapi Kaum Alay telah merusak tatanan bahasa negara ini.

" ƤéƦLû ÅЌŭ Ä´É‘ " dan "ûṖãŸá Ќα " adalah hasil kreatifitas. Iya, kreatifitas dari manusia2 Tolol yg bikin ribet! 

" ƤéƦLû ÅЌŭ Ĵɑ " dan "ûṖãŸá Ќα "ini bukti kalo Smart Phone, Stupid User itu sangat banyak di Indonesia.

FBI dan CIA sedang berusaha memecahkan kode " ƤéƦLû ÅЌŭ Ĵɑ " dan "ûṖãŸá Ќα " Sebagai ancaman Virus berbahaya di Internet

Copas: @negativisme

Friday, July 6, 2012

ASAL USUL RAMBUT MOHAWK






Mohawk adalah sejenis gaya rambut yang fenomenal, unik dan nyentrik karena sangat berbeda dengan penataan rambut pada umumnya. Gaya rambut ini pada umumnya memotong habis bagian sisi kiri dan kanan, kemudian menyisakan bagian tengahnya saja dari depan hingga kebelakang. Sekilas memang serupa dengan bentuk rambut kuda. Mohawk sering di kaitkan juga dengan gaya rambut penduduk di lembah Mohawk di bagian utara kota New York Amerika Utara. Sebelumnya pernah juga ditemukan juga gaya rambut berjenis Mohawk di Yunani yang menggambarkan Scythian (seorang pejuang olahraga) pada masa 600 tahun SM. Meski demikian gaya rambut Mohawk yang sekarang popular cenderung disebutkan berasal dari Amerika.Keadaan tersebut mengacu pada popularitas Mohawk yang menjadi icon khas untuk para Punkers (komunitas punk) yang ada di dunia. Dimana diyakini bahwa asal mula kelahiran Punk ada di Amerika yang di pelopori oleh group band Ramones. Meskipun gaya rambut Ramones tidak bergaya Mohawk, tapi kehadirannya memang menjadi inspirasi dari band punk berikutnya. Seperti Blink182 The exploited dan sex pistol. Karakter musik punk bertempo cepat dengan beat-beat yang menghentak. Ramones memang yang pertama kali meramu jenis musik tersebut.Sampai skrg Mohawk masih terkait dengan gaya anak punk, tapi masih jadi bagian mainstream.
Biasanya Mohawk diiringi dengan sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, yang juga identik dengan punk..

Sumber :Berita Unik

Wednesday, June 27, 2012

basyirlinggamelodic.blogspot.com on youtube Part 1

Saturday, June 9, 2012

Straight Edge?



Sebenarnya saya sudah lama ingin membahas Straight Edge Ini cuman biasalaha, manusia penuh dengan lupa dan khilaf hahah, 

Pernah Dengar Orang Yang Bilang Seperti ini GUA GAUL KEREN, MACHO , KARENA GUA NGEROKOK ALKOHOL DAN NARKOTIKA ???? TIDAK SEMUA ANAK MUDA / ORANG MENERIMA KATA2 SEPERTI ITU KARENA ADA BUDAYA GAYA HIDUP / BUDAYA YANG BERPIKIRAN BAHWA HIDUP SEHAT AKAN LEBIH BAIK KEDEPANNYA YAITU ADALAH STRAIGHT EDGE 


Orang di atas bernama IAN MACKAYE dia adalah vokalis band MINOR THREAT [HARDCORE PUNK] di tahun 80-an Dialah sejarah idealisme STRAIGHT EDGE.

STRAIGHT EDGE ORANG YANG HIDUP LURUS, TANPA SENTUHAN ROKOK, MIRAS, OBAT-OBATAN MAUPUN SEKS BEBAS, 






"STRAIGHT EDGE ITU PILIHAN HIDUP BUKAN PAHAM !!!" 


Thursday, June 7, 2012

Lirik Lagu As Far As PUNK



Band Punk Rock Asal Jakarta Ini Memang Gila, hahaha Lagu-nya Mantap Dan Personilnya Pada Baek2, hehehe
Cekidooooooot -->



SEMANGKA!!( Semangat kaka!! )


Hadapi semua kawan saat dunia berpaling dari dirimu

Jauhi langkahmu..

Berbagi bersama ku disini..




Jangan kecil hati bila kau tak lihat

Mentari dipagi hari karna mendung awan

Warnai hari-hari mu tuk menyambut pagi ini..




REFF::
Pagi ini terlihat sepi dan tak ku rasakan hangat mentari
Dan tak kudengar lagi suara burung kecil bernyanyi
Hangatkan hati...

##
Lupakan keluh kesal mu
Lanjutkan semangat hidupmu
Lebarkan sayap yang tinggi
Angkat gelas sekali lagi..








JAKARTA BECEK


Jakarta becek gak ada ojek

Jakarta becek gak ada ojek

Let's go beby...




Ku bangun di pagi hari ini

Melihat suasana disekitar

Tak terasa hujan masih merintik

Rintik didepan rumahku



Jakarta pun kebanjiran

Rumah semua tenggelam

Kancut-kancut berterbangan

Diatas air kecoklatan
Manggarai , kampung melayu
Bukit duri , kebon baru
Semuanya kebanjiran
Semuanya kebanjiran..



REFF::

Jakarta becek gak ada ojek

Jakarta becek gak ada ojek

Jakarta becek gak ada ojek
Jakarta becek gak ada ojek













LISTENING AND DYING


REFF::

This is song specially for you

The only one just for you

I'm promise I can't be what you need

Before my heart star to burn
Before my heart star to broken
I can't be what you need




This time was killing me I'am

Listening and dying

Love is the secret of the thurth





Say whit me about

what do you say

What do you feel

What do you thinkin of me
The falling down me whit I try flying whit your arm
Suddenly I feel alone..











ONE DAY


One day I will take you go to some where else

But I'am not sure I can't

One day I will take you to dinner whit me

But I'am not sure I can't
One day I will take you go to my place 
But I'am not sure I can't



REFF::

I've only you can't undreastand me

All the thinks got we can't never knows 

But you never can't undreastand me that's right we can't always together